Cabe,, pasti langsung terbesit dalam pikiran kita rasanya yang pedas. Lalu apakah kalian pernah bertanya apa yang membuat rasa cabe itu padas?
Hal ini tidak lain disebabkan oleh senyawa kandungan dari cabai itu sendiri. Di dalam buah cabai atau tanaman lain dari genus Capsicum terdapat kumpulan senyawa kimia golongan capsaicinoids yang merupakan hasil metabolisme sekunder.Capsaicinoid inilah yang menimbulkan sensasi terbakar dan nyeri pada lidah.Capsaicin adalah capsaicinoid yang terbanyak pada buah cabai diikuti oleh dihidrocapsaicin.Capsaicin murni memiliki cirri-ciri sebagai senyawa hidrofobik, tanpa warna, tanpa bau, dan struktur antara crystalline hingga seperti lilin. Terdapat pula senyawa capsaicinoid yang minor, seperti nordihydrocapsaicin,homodihydrocapsaicin, dan homocapsaicin.Efek dari senyawa capsinoid minor ini terhadap rangsang saraf hanya setengah dari capsaicin dan dihidrocapsaicin.
Selain cabe, lada merupakan jenis makanan yang bisa menimbulkan rasa pedas dimana para peneliti dari Nottingham University (Inggris) telah menjadikan khasiat kedua jenis makanan itu sebagai upaya untuk memerangi kanker. Kandungan `Capsaicin` dalam Lada misalnya bisa menyerang sel `mitochondria`.
Dengan ditemukanya kemampuan `Capsaicin` sebagai salah satu cara untuk menyerang `mitochondria` maka para peneliti berharap segera dikembangkan obat yang mampu diproduksi secara masal. Hasil penelitian tim dari `The Nottingham University` ini disampaikan melalui `Biochemical and Biophysical Research Communications`.
Sensasi rasa nyeri dan terbakar (pedas) dari capsaicin timbul akibat efek iritatif.Hal ini terjadi setelah interaksi dengan neuron sensorik.Capsaicin merupakan salah satu senyawa grup fungsional vanilloid, sehingga senyawa ini berikatan dengan reseptor VR1 (Vanilloid Receptor Subtype1). VR1 adalah ion channel receptor, yang apabila teraktivasi akan menginduksi masuknya kation kedalam sel. Kation ini bila telah mencapai nilai ambang akan menimbulkan depolarisasi sehingga terbentuklah impuls menuju ke otak.Efek ini sama dengan efek iritatif yang ditumbulkan oleh panas maupun trauma.Tetapi capsaicin tidak memberikan trauma pada jaringan secara langsung pada dosis rendah.
gambar senyawa capsaicin
Untuk mengatasi rasa pedas tersebut,dapat dengan susu dingin atau minuman dingin berlemak lain. Hal ini disebabkan karena kasein memiliki efek detergen terhadap capsaicin.Minuman dengan larutan gula 10% pada suhu 20'C juga efektif untuk menghilangkan rasa pedas. Jika tidak dilakukan tindakan apapun maka respon dari rasa pedas akan hilang dengan sendirinya setelah beberapa jam
Di dalam dunia medis capsaicin digunakan untuk mengalihkan rasa nyeri karena apabila saraf terangsang capsainin yang memberikan efek terbakar, influks rangsang akan menghambat saraf untuk melaporkan rasa nyeri selama durasi tertentu. Pada pajanan yang kronis, neuron akan mengalami penurunan neurotransmitter sehingga mengurangi respon nyeri dan menghambat inflamasi neurogenik. Selain mekanisme diatas, capsaicin dapat merangsang SSP untuk menyekresi endorphin yang efektif sebagai analgetik. Dalam studi akhie-akhir ini,capsaicin pada binatang percobaan dilaporkan dapat membunuh sel-sel karsinogenik dan menyembuhkan diabetes mellitus (diabetes tipe 1).
Efek iritatif capsaicin tidak hanya berlangsung di mulut dan lidah, tetapi dapat sampai hingga lambung dan usus. Pada beberapa orang yang peka, hal ini akan menyebabkan lambung teriritasi hingga sekresi getah lambung meningkat dan gerak peristaltic saluran pencernaan juga meningkat.Akibatnya orang tersebut akan mencret. Capsaicin dosis tinggi dapat menyebabkan gastro-esophageal reflux, dan menurut beberapa penelitian (walaupun masih diperdebatkan) dapat menyebabkan kanker lambung.
0 komentar:
Posting Komentar