ya.. saya juga pernah bermimpi saat tidur. Dan saya bertanya pada diri saya sendiri apa sih mimpi itu? Lalu Bagaimana mimpi itu terjadi? apa yang membuat kita bermmpi?
Ok.. Berikut penjelasan mengenai mimpi.
Banyak sekali yang mendefinisikan arti mimpi.
"mimpi adalah sesuatu yang terlihat atau dialami dalam tidur" menurut kamus besar bahasa Indonesia
"mimpi adalah deretan pemikiran, citra, suara atau emosi yang dialami pikiran saat tidur" menurut American Heritage Dictionary, 2009
"mimpi adalah penghubung antara kondisi bangun dan tidur" menurut Freud
secara ilmiah, "Mimpi adalah suatu proyeksi yang timbul tanpa sengaja dan terdiri dari koleksi gambaran, suara, gagasan, pikiran, daya perasaan, serta sensasi".
Studi ilmiah mimpi disebut oneirologi. Tidak ada definisi yang diterima secara universal mengenai definisi bermimpi. Isi dan fungsi mimpi tidak dipahami sepenuhnya walau ia telah menjadi spekulasi dan minat sepanjang sejarah. Teknologi untuk mempelajari mimpi baru saja berkembang beberapa dekade belakangan. Tahun 1952, Eugene Aserinsky menemukan dan mendefinisikan tidur REM (Randon Eye Movement) saat bekerja dalam pembedahan penasehat PhDnya. Aserinsky menemukan kalau mata orang yang tidur bergerak di bawah kelopak matanya, kemudian ia menggunakan mesin poligraf untuk mencatat gelombang otak mereka saat periode ini.
Pada sebuah rentang hidup umum, seorang manusia menghabiskan waktu enam tahun bermimpi (sekitar dua jam tiap malam). Sebagian besar mimpi hanya berlangsung 5 hingga 20 menit. Tidak diketahui dari daerah mana di otak mimpi berasal, bila ada satu asal usul mimpi atau apakah banyak bagian otak terlibat, atau apa tujuan mimpi bagi tubuh dan pikiran. Psikolog evolusioner percaya kalau mimpi merupakan semacam fungsi adaptif untuk bertahan hidup. Deirdre Barrett berpendapat kalau mimpi hanyalah “berpikir dalam kondisi biokimia yang berbeda” dan percaya kalau orang terus bekerja pada semua masalah yang sama – pribadi dan objektif – dalam keadaan tersebut.”
Dan tahu kah kamu beberapa fakta mengenai mimpi :
1.Orang Buta Juga Bermimpi
Orang yg terlahir buta dalam mimpinya
memang tidak melihat “gambar-2” tapi mereka bermimpi tentang suara, sentuhan dan emosi yg mereka rasakan.
2.Kamu Akan Lupa 90% Dari Mimpimu
Sekitar 5 menit setelah kamu terbangun kamu akan segera melupakan 50% dari mimpimu, 10 menit kemudian 90% “jalan cerita” mimpimu akan terlupakan.
Penulis puisi terkenal Samuel Taylor Coleridge pada suatu waktu terbangun setelah mendapatkan mimpi yg indah, dia lalu segera menuliskannya di kertas untuk menggambarkan mimpinya tadi, setelah menulis 54 baris tiba-2 ada orang yg datang kerumahnya. Setelah urusan dengan orang itu selesai Samuel bermaksud menyelesaikan puisinya tadi, tapi dia tidak berhasil mengingat lagi mimpinya. Puisinya itu tidak pernah selesai.
Puisi yg tidak pernah terselesaikan itu berjudul “Kubla Khan” dan menjadi salah satu puisi paling terkenal di Inggris.
3.Semua Orang Bermimpi
Semua orang bermimpi ( kecuali pada beberapa kasus penyakit jiwa parah ) tapi laki-laki dan perempuan mimpinya beda dan beda pula reaksi fisiknya. Pria cenderung bermimpi tentang pria lain sedangkan wanita mimpinya cenderung berimbang mimpiin soal pria atau wanita lain.
4.Mimpi Mencegah Gangguan Emosi.
Pada penelitian mengenai tidur baru-baru ini, percobaan pada orang yang dibangunkan pada awal mimpi tapi tetap diperbolehkan tidur 8 jam sehari, setelah 3 hari menjadi kehilangan konsentrasi, gampang marah, halusinasi dan tanda-tanda gangguan emosi lainnya.
5.Rangsangan Dari Luar Mempengaruhi Mimpi Kita
Disebut “Dream Incorporation” dan kamu pasti udah pernah mengalami ini. Pernah mimpi gini, kita rasanya haus banget terus kita minum sebotol air tapi bentar kemudian rasanya udah haus lagi… minum lagi… haus lagi begitu terus berulang dan akhirnya saat kita bangun kita baru sadar kalo kita emang lagi kehausan. Contoh yg lain adalah saat kita mimpi kebelet pipis.
6.Saat Bermimpi Tubuhmu Akan Lumpuh
Hal ini terjadi untuk mencegah supaya tubuh kita gak bergerak-gerak mengikuti “alur cerita” mimpi kita. Ada hormon yg dihasilkan saat kita tidur yg membuat saraf mengirimkan pesan ke tulang belakang menyebabkan tubuh kita menjadi rileks dan lama-lama lumpuh.
7.Kita Hanya Memimpikan Apa Yang Kita Ketahui
Seringkali kita bermimpi berada di tempat yg asing dan ketemu dengan orang-orang yang tidak kita kenal. Tapi sebenernya otak kita tidak asal menciptakan itu, sebenernya semua itu itu udah pernah kita liat cuma kita sendiri gak mampu untuk mengingatnya lagi.
Sepanjang hidup kita udah pernah melihat ratusan ribu wajah dan tempat, para ahli percaya kalo memori otak kita punya kemampuan yang luar biasa untuk merekam itu semua, jadi otak tidak akan pernah kehabisan “aktor dan setting” yg akan direplay dalam mimpi kita!
8.Mimpi Itu Tidak Seperti Apa Yang Terlihat
Apa yg kita lihat dalam mimpi sebenernya merupakan simbolisasi dari hal lain. Otak kita itu kreatif saat kita tidur, dia akan menggali database memori kita sedemikan dalamnya sampai sering kita sendiri takjub dengan mimpi aneh kita ( padahal semuanya sumbernya ya dari semua yg udah pernah kita alami sebelumnya). Bagaikan puisi mimpi itu merupakan penggambaran simbolisasi yg sangat dalam.
Itulah sebab mengapa banyak orang yg tertarik dengan buku tafsir mimpi
9.Tidak Semua Orang Mimpinya Berwarna.
Menurut penelitian 12% orang normal mimpinya selalu hitam-putih lainnya mimpinya bisa full color (kaya teve aja).
10.Kita juga cenderung mengalami mimpi dengan “tema” yg sama
Perlu kamu ketahui juga kalau :
1.Saat kamu ngorok kamu tidak sedang bermimpi.
2.Kalo kamu terbangun pada saat fase tidur mencapai tahap REM (Randon Eye Movement), seringkali mimpi kita akan terasa lebih nyata daripada kalo kita bangun setelah tidur pulas semalaman.
3.Bayi tidak bermimpi mengenai dirinya sampai sekitar umur 3 tahun. Tapi sejak umur 3 sampai 8 tahun mereka akan mendapatkan mimpi buruk yg jauh lebih sering daripada orang dewasa. Itu jadi jawaban dari kenapa anak kecil sering menangis sesaat setelah terbangun dari tidurnya.
Hipotesis mengenai fungsi mimpi yaitu :
1. Freud berpendapat bahwa mimpi buruk membuat otak belajar mengambil kendali pada emosi yang dihasilkan dari pengalaman yang menekan (Cartwjustify, 1993).
2. Hartmann (1995) mengatakan mimpi dapat berfungsi seperti psikoterapi, dengan “membuat koneksi di tempat yang aman” dan memungkinkan pemimpi untuk mengintegrasikan pemikiran yang mungkin terdisosiasi saat ia sadar.
Artikel dibuat dari beberapa sumber!!!
0 komentar:
Posting Komentar