Robins (2000)
Mendefinisikan interpersonal skill (keterampilan interpersonal) sebagai kemampuan seseorang secara efektif untuk berinteraksi dengan orang lain maupun dengan rekan kerja, seperti pendengar yang baik, menyampaikan pendapat secara jelas dan bekerja dalam satu tim. Pakar lain mengatakan bahwa interpersonal skill adalah kecakapan atau keterampilan yang dimiliki oleh seseorang dalam hubungannya dengan orang lain, kecakapan atau keterampilan untuk berkomunikasi baik verbal maupun non verbal.
Ahli lainnya mengatakan bahwa interpersonal skill (keterampilan interpersonal) adalah suatu keterampilan untuk mengenali dan merespon secara layak perasaan, sikap dan perilaku, motivasi serta keinginan orang lain. Bagimana seseorang mampu membangun hubungan yang harmonis dengan memahami dan merespon manusia atau orang lain.
Adapun beberapa interpersonal skill (keterampilan interpersonal), antara lain :
1. Keterampilan listening (mendengarkan) : Salah satu komponen dari proses komunikasi adalah bagian menerima pesan, salah satunya ialah mendengarkan. Mendengarkan bukan secara harfiah menggunakan alat pendengaran (telinga) , tetapi memiliki arti yang lebih luas dengan penggunaan alat penerimaan pesan lainnya. Berikut ini ada empat alasan utama mengapa orang perlu mendengarkan :
a. Untuk memahami dan memperoleh informasi : Orang yang menguasai informasi memiliki kesempatan yang lebih besar untuk sukses, baik secara pribadi maupun konteks professional, sebab, di era sekarang, menguasai informasi berarti menguasai sumber daya. Memahami perintah, memahami pesan, memahami kebutuhan orang lain, menggali lebih banyak informasi dibutuhkan sebagai modal agar dapat berkomunikasi serta menjadi kemampuan utama untuk dapat berhasil dalam setiap pekerjaan.
b. Analisis terhadap kualitas Informasi : Kemampuan seseorang untuk dapat menganalisis informasi dibutuhkan agar dapat bertindak tepat. Mendengarkan dan mendapatkan informasi lebih banyak akan meningkatkan kualitas pesan yang diterima, kelengkapan data, dan kemampuan mengolah informasi, sehingga simpulan atau analisis terhadap suatu kondisi atau keadaan dapat diambil.
c. Membangun dan memelihara hubungan : Alasan untuk mendengarkan adalah untuk melakukan komunikasi interpersonal. Banyak survey telah membuktikan bahwa orang yang memiliki kemampuan untuk mendengar dengan efektif memiliki hubungan yang lebih baik dengan sesamanya, sebaliknya mereka yang kurang mampu untuk mendengarkan akan memperburuk hubungan atau setidaknya tidak dapat membangun hubungan yang lebih baik (Kaufmann, 1993).
d. Menolong orang lain : Kemampuan mendengarkan wajib dimiliki agar dapat memahami orang lain dan pada akhinya, dapat menolong orang lain. Pada saat seseoramg mau mendengarkan dan memberikan perjhatian yang tulus serta serius kepada permasalahan yang kita sampaikan, hamper sebagian besar masalah kita telah dapat ditolong, atau minimal dapat memberikan pola atau prespektif yang baru tentang kita dapat menghadapi masalah yang kita hadapi.
2. Keterampilan providing feedback (memberikan umpan balik) : Umpan Balik adalah setiap bentuk komunikasi yang disampaikan kepada seseorang dengan tujuan agar orang tersebut mengetahui dampak perilakunya terhadap anda atau orang lain.
3. Keterampilan persuading (membujuk) : Persuading (membujuk) adalah komunikasi tatap muka yang dilakukan dengan sengaja oleh seseorang dengan tujuan agar pihak lain mau mengikuti dengan sukarela kehendak seseorang.
4. Keterampilan resolving conflicts adalah kemampuan untuk mengatasi konflik dengan orang lain.
Sikap Suportif dan Komunikasi Defensif
Sikap supertif adalah sikap yang mengurangi sikap defensif dalam komunikasi. Orang bersikap defensif bila yang besangkutan tidak menerima, tidak jujur, dan tidak empatis. Dengan sikap seperti ini, dapat diprediksi bahwa kualitas hubungan interpersonal seseorang akan sangat rendah. Orang cenderung enggan melakukan kontak atau komunikasi secara intens dengan yang bersangkutan, karena orang-orang defensif lebih banyak melindungi diri dari ancaman yang ditanggapinya dalam komunikasi dari pada memahami perasaan orang lain.
Komunikasi defensif dapat terjadi karena faktor-faktor personal (ketakutan, kecemasan, harga diri yang rendah, pengalaman defensif, atau bentuk lainnya) atau karena faktor-faktor situasional, seperti prilaku yang ditunjukkan orang lain. Jack R. Gibb (Jalaluddin, 2004:134) mengidentifikasi enam prilaku yang menimbulkan iklim defensif dan supertif, yaitu :
Iklim Defensif | Iklim Suportif |
1. Evaluasi 2. Kontrol 3. Strategi 4. Netralitas 5. Superioritas 6. Kepastian | 1. Deskripsi 2. Orientasi masalah 3. Spontanitas 4. Empati 5. Persamaan 6. Provisionalisme |
Sikap terbuka dan tertutup
Sikap terbuka memiliki pengaruh yang sangat besar terhaap komunikasi interpersonal yang efektif. Lawan dari sikap terbuka tentu saja sikap yang tertutup. Untuk memberikan gambaran berikut ini disajikan kedua konsep atau karakteristik diantara keduanya.
Sikap terbuka | Sikap tertutup |
1. Menilai pesan secara objektif, dengan menggunakan data dan keajegan logika 2. Membedakan dengan mudah, melihat dengan nuansa, dsb 3. Berorietnasi pada isi 4. Mencari informasi dari berbagai sumber 5. Lebih bersifat provisional dan bersedia mengubah pendapatnya 6. Mencari pengertian pesan yang tidak sesuai dengan rangkaian pendapatnya | 1. Menilai pesan berdasarkan motif-motif pribadi 2. Berpikir simplistis, yaitu berpikir hitam putih tanpa nuansa 3. Bersandar lebih banyak pada sumber pesan dari pada isi pesan 4. Mencari informasi tentang pendapat atau pandangan orang lain dari sumbernya sendiri bukan dari sumber pendapat orang lain 5. Secara kaku mempertahankan dan memegang teguh pendapatnya. 6. Menolak, mengabaikan, mendistorsi pandangan yang tidak sesuai dengan pandangan atau pendapatnya |
Membandingkan kedua sikap di atas, dapat dipahami bahwa komunikasi interpersonal akan sangat sulit terbangun dengan orang-orang yang didominasi oleh sikap tertutup. Ketika sebuah pembicaraan banyak disoroti dari aspek motifnya, maka sesungguhnya kita kehilangan nuansa kedekatan dengan lawan bicara kita. Komunikasi menjadi tersendat, tidak spontan, dan tentu saja berdampak pada pembentukan jarak serta keenggananan orang melakukan komunikasi dengan kita.
0 komentar:
Posting Komentar