Pages

Minggu, 20 Mei 2012

Dampak "Mr. P" Tidak Disunat



Sobat-sobat semua sudah pada disunat belum "Mr. P" nya? Jika belum maka Anda harus tahu mengenai bahaya jika Mr. P tidak di sunat. tetapi sebelumnya apakah sunat itu?

Sunat atau khitan atau sirkumsisi (Inggris: circumcision) adalah tindakan memotong atau menghilangkan sebagian atau seluruh kulit penutup depan dari Penis. Frenulum dari penis dapat juga dipotong secara bersamaan dalam prosedur yang dinamakan frenektomi.

Lalu apa yang terjadi jika Mr. P tidak disunat?

Selain mengurangi risiko terserang kanker prostat, sunat atau sirkumsisi menjaga Mr P dari peradangan yang disebut balanitis. Pasalnya, balanitis kerap menyerang pria-pria yang tidak menjalani sirkumsisi pada organ intimnya.

Hasil penelitian yang disponsori oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan Sekretariat Badan Dunia untuk Penanggulangan AIDS (UNAIDS) menujukkan sunat pada pria mampu mengurangi risiko infeksi HIV melalui hubungan heteroseksual sebesar 60 persen. Kulit luar ujung atau kepala penis memegang peranan penting dalam jalan masuknya virus HIV. Karena di sana terdapat sel-sel yang sangat peka terhadap virus HIV. Kulitnya yang tipis membuat bagian ini mudah luka saat berhubungan seksual daripada kulit di belakangnya sehingga virus dapat menyebar melaluinya. Kulit ujung penis yang tidak disunat tersebut juga berisiko meningkatkan penularan penyakit seksual lain. Karena itu, WHO menganjurkan dilakukannya sunat pada pria.

Namun, perlu diperhatikan bahwa, tindakan sunat hanya menurunkan risiko tertularnya virus HIV atau penyakit menular seksual lain. Tidak berganti-ganti pasangan seksual serta penggunaan kondom tetap dianjurkan.

Balanitis adalah peradangan kepala Mr P dan kulup. Ini lebih sering dialami anak laki-laki dan salah satu faktor risikonya adalah tidak menjalani sunat.

Pada balanitis, kepala Mr P (glams) dan kulup (foreskin) menjadi gatal, nyeri, dan meradang. Kelainan ini disebabkan oleh infeksi bakteri, infeksi jamur, atau reaksi alergi. Terkadang, timbul pula cairan dan ruam pada Mr P.

Selain dikarenakan tak sunat, penyebab lain terjadinya balanitis adalah pria penderita diabetes mellitus. Pasalnya, urin penderita diabetes mellitus mengandung glukosa kadar tinggi yang meningkatkan pertumbuhan mikroorganisme. Ini menimbulkan infeksi dan peradangan pada muara uretra.

“Jika kepala atau kulup Mr P Anda meradang, konsultasikan dengan dokter,” tutur Dr Mirriam Stoppard dalam bukunya “Panduan Kesehatan Keluarga”.

Stoppard menegaskan, bahwa daerah yang meradang harus dijaga agar tetap bersih, kering, dan bebas iritasi. Sebagian besar kasus balanitis pulih segera setelah penyebabnya ditemukan dan terapi yang sesuai telah dimulai.

Nah, sudah tahu kan bahayanya jika Mr. P tidak disunat!
Semoga Bermanfaat.
Salam アドリ



Referensi : 12

1 komentar:

KLINIK APOLLO mengatakan...

https://biosarea.blogspot.co.id/2010/05/kandidiasis.html?showComment=1495696697091#c7759653574558786516

Posting Komentar